Sabtu, 26 November 2011

Artikel "Siapkan Anak Cerdas"


SIAPKAN ANAK CERDAS

Pada suatu hari, Eliana, Pamannya, Husna, dan Azzam berangkat ke Solo dengan mobil Toyota Fortuner milik Eliana. Ketika dalam perjalanan Husna bertanya kepada Eliana, mengapa ada negara lebih maju dari negara lain dan ada negara yang ketinggalan dari negara lain. Kemudian Eliana menjawab bahwa suatu negara lebih maju dari negara lain karena negara itu lebih hebat kerja kerasnya. Mereka bekerja dengan pikiran cerdas mereka dan selalu memanfaatkan waktu untuk bekerja. Sedangkan suatu negara ketinggalan dari negara lain karena negara itu sangat parah malasnya. Mereka membuang-buang waktu untuk hal yang percuma. Mendengar penjelasan Eliana, Husna berpikir alangkah dahsyatnya jika Eliana itu berjilbab dan menggunakan pikiran cerdasnya untuk membela agama Allah.
Dari cerita singkat  tersebut, tergambar bahwa kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT yang diberikan kepada manusia. Kecerdasan adalah salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kecerdasan dipandang sebagai kemampuan belajar dari pengalaman masa lalu. Kecerdasan dipandang pula sebagai kemampuan seseorang untuk menguasai berbagai macam keterampilan. Kecerdasan antara orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda, tergantung pada orang itu sendiri. Orang yang malas sebagian besar mempunyai kecerdasan yang rendah. Sebaliknya, orang yang rajin sebagian besar mempunyai kecerdasan yang tinggi.
Dalam diri manusia terdapat 7 macam kecerdasan yang harus dikembangkan. Kecerdasan tersebut yaitu kecerdasan linguistik, logika-matematika, interpersonal, extrapersonal, spasial/visual, musikal, dan kinestik-jasmani. Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam hal mengolah kata. Sedangkan kecerdasan logika-matematika berkaitan dengan angka dan logika. Sebagian besar dari kita mungkin tidak mampu mengoptimalkan ketujuh kecerdasan tersebut. Umumnya kita berada di antara kecerdasan tersebut. Ada yang menonjol di satu kecerdasan, sementara lemah di kecerdasan yang lain.
Meskipun kita tidak bisa mengoptimalkan ketujuh kecerdasan tersebut, namun kita berhak untuk disebut cerdas. Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna, kecuali Zat yang Maha Kuasa. Bukan berarti jika kita tidak menguasai ketujuh kecerdasan tersebut kita disebut bodoh. Sebenarnya semua orang di dunia ini tidak ada yang bodoh. Tinggal bagaimana orang tersebut mengasah otaknya agar menjadi cerdas.
Setiap orang tua pasti ingin mempunyai anak yang cerdas. Oleh karena itu, seorang anak perlu diberikan perhatian khusus yang dapat merangsang kecerdasan anak, terutama ketika masih dalam kandungan. Perhatian tersebut misalnya, dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an, didengarkan musik, dan juga diberikan nutrisi yang cukup agar ia tumbuh sehat. Seorang anak juga memerlukan didikan dan bimbingan dari orang tua sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang berbudi pekerti baik. Didikan tersebut akan sangat bermanfaat setelah ia tumbuh dewasa nanti.
Cara paling utama yang dapat membuka pintu kecerdasan adalah membaca. Dengan membaca wawasan dan ilmu kita akan semakin luas. Membaca juga tidak sebatas materi pelajaran di sekolah saja, tetapi juga bacaan lain yang bermanfaat. Misalnya, membaca majalah, koran, surat kabar, dan lain-lain. Membaca juga bisa membangkitkan semangat dan membuka ide-ide cemerlang untuk kemajuan diri. Selain membaca, kita juga harus belajar dengan giat. Kita harus belajar setiap hari walaupun hanya sebentar saja.
  Ketekunan, keuletan, dan kegigihan sangat penting dalam belajar. Dengan sikap-sikap tersebut maka hasil yang diperoleh akan lebih memuaskan. Sikap-sikap tersebut dapat meningkatkan semangat serta kefokusan. Sebagai seorang muslim dan muslimah yang baik kita harus bias mengembangkan sikap-sikap tersebut. Dalam Q.S.Thoha ayat 114 dan Q.S.Al-Isra’ ayat 84 memerintahkan kita untuk bersikap tekun. Dalam Q.S.Yusuf ayat 87 juga memuat perintah untuk bersikap ulet (tidak mudah putus asa). Ayat tersebut berbunyi “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah SWT, Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum kafir.” Ayat tersebut mengandung makna bahwa kita tidak boleh putus asa dan harus selalu bersikap optimis.
Kecerdasan dalam diri seseorang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor biologis, lingkungan, budaya, bahasa, masalah etika, dan media massa. Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh yang penting bagi perkembangan kecerdasan manusia. Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang cukup besar. Lingkungan yang baik akan membuat seseorang lebih mudah dalam belajar. Dengan begitu, ilmu yang didapatkan akan mudah terserap ke otak. Selain lingkungan, media massapun turut merangsang kecerdasan. Media massa misalnya, televisi, biasanya menayangkan siaran-siaran pendidikan dan juga informasi lainnya.
Sekolah dapat menjadi agen penyalur kecerdasan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memberikan hal baru yang diperlukan seseorang yang belum ia dapat di lingkungan keluarga. Peranan sekolah bagi perkembangan kecerdasan anak cukup besar. Melalui guru, sekolah dapat mendorong modalitas belajar dan membantu anak menghubungkan keterampilan dengan berkembangnya berbagai kecerdasan. Dengan begitu, siswa akan dapat memanfaatkan apa yang telah ia dapatkan kelak di tengah-tengah masyarakat.
Banyak anak-anak yang mampu bersekolah. Namun, mereka tidak memanfaatkan kesempatan yang ada dan malah menyia-nyiakannya. Padahal, di luar sana masih banyak anak yang tidak mampu yang ingin sekolah. Pengorbanan orang tua yang telah membanting tulang untuk menyekolahkan anaknya menjadi sia-sia dan tidak membuahkan hasil. Harapan orang tua agar anaknya menjadi anak yang cerdas tidak akan terwujud. Hal seperti itu akan merugikan diri sendiri yang akhirnya akan menyesal.
Agar menjadi orang yang cerdas kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut tertera di dalam hadis Rosululloh SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Barr. Rosulullloh juga menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu ke tempat yang jauh, tidak hanya di lingkungan sekitar saja. Ilmu pengetahuan mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia jika ingin hidup berkembang maju dan dinamis. Menuntut ilmu akan membuat seseorang menjadi cerdas. Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Q.S.Al-Mujadilah ayat 11, yang berbunyi “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
  Kecerdasan banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan. Jika semua orang yang tinggal di suatu negara cerdas maka negara akan menjadi maju. Negara akan mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas sehingga sumber daya alam yang tersedia bisa diolah dengan baik, efisien, dan maksimal. Dengan begitu, perekonomian negara menjadi maju dan tumbuh dengan baik. Pengangguran dan kemiskinanpun akan berkurang. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat akan terwujud.
Apabila semua orang cerdas khususnya para remaja maka akan memberikan keuntungan bagi bangsa. Mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Selain itu, akan menjadi generasi yang bisa memajukan bangsanya. Mereka akan berjuang demi kepentingan bangsa dan negaranya. Mereka juga akan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda penerus bangsa yang akan datang.
Kecerdasan akan lebih baik lagi jika dimanfaatkan untuk kepentingan agama, misalnya melalui pengajian. Kecerdasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan agama. Sehingga bisa menggugah hati umat Islam agar senantiasa mengingat Zat yang Maha Menciptakan. Selain itu, agar umat Islam bisa menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan kecerdaan maka umat manusia akan dapat membedakan hal baik dan buruk. Dengan demikian, akan tercipta umat manusia yang berkualitas dalam ibadahnya.
Kecerdasan juga bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga. Orang tua akan bahagia jika anaknya cerdas. Karena jika anaknya cerdas berarti pengorbanan orang tua selama ini tidak sia-sia. Dengan kecerdaan, kemungkinan besar masa depan akan cerah. Meskipun yang menentukan tetaplah Allah SWT. Tetapi kita harus tetap berusaha dan berdo’a.
Seandainya kita menjadi orang cerdas kita tidak boleh sombong. Kita harus tetap rendah hati. Allah SWT saja tidak sombong, mengapa manusia sombong. Yang boleh menyombongkan diri hanyalah Allah SWT. Allah SWT bisa saja mencabut kecerdasan manusia dalam waktu sekejap jika Dia mau.
Sudah terbukti bahwa kecerdasan membawa banyak manfaat. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba untuk menjadi cerdas. Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya. Mari kita ciptakan negara yang maju. Negara yang rakyatnya makmur dan sejahtera. Ayo kita ciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berwibawa. Manfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Karena waktu adalah modal paling berharga yang dimiliki umat manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More